Rabu, 10 Juli 2013

RAHASIA-RAHASIA PUASA*

Sahabat Pengunjung http://yankesmas.blogspot.com, berhubungan sekarang kita sudah memasuki bulan Ramadhan, alangkah baiknya kalau kita isi halaman ini dengan tulisan-tulisan yang dapat menyegarkan kembali pengetahuan agama kita sehingga dengan pengetahuan agama yang baik, kita dapat terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Tulisan ini akan kita awali dengan sebuah tulisan tentang "RAHASIA-RAHASIA PUASA"

Allah Ta'ala telah mengkaruniakan kenikmatan yang amat besar kepada seluruh hambahNya yaitu dengan memberikan suatu amalan yang dapat digunakan untuk menolak tipu daya syaithan, untuk mengecewakan angan-angannya dan untuk mematahkan segala usaha busuknya. Amalan yang dimaksud ialah berupa ibadah puasa. Itulah benteng dan itulah perisai bagi sekalian kekasih-kekasih Allah Ta'ala. Ada sebuah hadits dari Rasulullah s.a.w yang berbunyi :

"Puasa adalah separuh kesabaran" (diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Allah S.W.T dalam surat Azzumar ayat 10 juga berfirman yang berbunyi :

"Hanyasanya orang-orang sabar itulah yang dipenuhi pahalanya tanpa ada hitungan"

Jelaslah dalam ayat ini bahwa pahala puasa itu telah melampaui batas perkiraan dan perhitungan. Rasanya untuk mengokohkan itu, cukuplah kalau kita mengetahui betapa besar keutamaan puasa itu dengan memahami sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :

" Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaanNya, niscayalah bahwa bau bacin dari mulut seseorang yang berpuasa itu adalah lebih harum disisi Allah dari pada bau minya kesturi"

Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi :

"Hanyasanya orang itu suka meninggalkan kesyahwatannya, makan serta minumannya untuk berbakti kepadaku. Maka puasa itu adalah karena Aku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya"

Orang yang berpuasa juga dijanjikan oleh Allah SWT bahwa ia akan dapat bertemu denganNya sebagai balasan puasanya itu. Hal ini diungkapkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan olek Bukhari dan Muslim :
" Orang yang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan, yang pertama kegembiraan itu ketika ia berbuka, dan yang kedua ketika ia bertemu dengan Tuhannya"

Dalam surat Sajdah ayat 17 Allah SWT berfirman :
" Tidak seorangpun dapat mengetahui apa yang dirahasiakan dan disediakan untuk orang-orang itu yakni kesedapan mata (pahala di syurga yang berupa kesenangan yang luar biasa). Itu adalah sebagai balasan  karena amalan yang telah mereka lakukan"

Para ulama mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang yang mengamalkan puasa. Keterangan yang demikian didasarkan dengan firman Allah SWT diatas :

"Hanyasanya orang-orang sabar itulah yang dipenuhi pahalanya tanpa ada hitungan" (Azzumar 10)

Jadi untuk orang yang berpuasa itu pahalanya benar-benar dipenuhi secukup-cukupnya serta dilipat gandakan dengan tidak ada hitungannya lagi. Oleh sebab itu tidak dapatlah diperkirakan atau dibayang-bayangkan kebesaran pahala itu. Agaknya patutlah demikian itu dan jelas pula keadaannya, sebab puasa itu untuk Allah SWT sendiri dan mendapat kenuliaan dan kehormatan dengan dinisbatkannya untuk Dzatnya sendiri pula, sekalian sebenarnya  semua amalan peribadahan itupun untuk Allah juga. Sebabnya demikian itu ada dua macam :
  • Bahwa ibadah puasa itu merupakan suatu pengekangan pada diri sendiri dan merupakan penyingkiran untuk diri sendiri dan rahasia untuk melakukannya itu hanyalah tergantung pada dirinya sendiri pula. Ia bukanlah suatu amalan  yang dapat dilihat, sedang ibadah yang lain dapat dilihat dan disaksikan oleh orang banyak. Puasa itu hanya dapat disaksikan oleh orang yang berpuasa itu sendiri dan Allah SWT belaka, sebab itu puasa memang amalan bathin yang berbentuk kesabaran semata-mata.
  • Bahwa ibadah puasa itu merupakan tantangan pada musuh Alla SWT. Wasilah syaithan adalah berupa kesyahwatan-kesyahwatan dan kokohnya kesyahwatan-kesyahwatan itu adalah dengan jalan makan minum. Jadi dalam menindas gerakan musuh Allah SWT adalah sebagai pertolongan untuk menegakkan agama Allah SWT pula. Datangnya pertolongan Allah itupun tergantung pada pertolongan manusia itu padaNya, sebagaimana difirmankanNya dalam alqur'an surat Muhammad ayat 7 yang artinya : "Apabilah kamu menolong agama Allah, maka Allah akan menolongmu dan mengokohkan kedudukanmu"
Dari hal ini kita tahu bahwa puasa merupakan pintu peribadahan dan dapat dijadikan perisai. Oleh sebab demikian besar keutamaan dan fadillahnya, sampai mencapai batas yang setinggi ini, maka perlu sekali agaknya untuk diketahui apa saja syarat-syarat lahiriah dan bathiahnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar