Jumat, 20 April 2012

Islam dan Etos Kerja

Yankesmas.com. Menurut kamus besar bahasa Indonesia etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Sedang etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seorang atau suatu kelompok.
Fan Magnis-Suseno berpendapat bahwa etos adalah semangat dan sikap bathin tetap seseorang atau sekelompok orang sejauh didalamnya termuat tekanan moral dan nilai-nilai moral tertentu. Sedangkan Clifford Geertz mengartikan etos sebagai sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Selanjutnya Franz Von Magnis, pekerjaan adalah segala kegiatan yang direncanakan dan memerlukan pemikiran yang khusus dan tidak dapat dijalankan oleh binatang, yang dilakukan tidak hanya  karena pelaksanaan kegiatan itu sendiri menyenangkan, tetapi juga karena kita mau dengan sungguh-sungguh mencapai hasil yang kemudian berdiri sendiri atau sebagai benda, karya, tenaga dan sebagainya atau pelayanan terhadap masyarakat, termasuk dirinya sendiri. Kegiatan itu dapat berupa pemakaian tenaga jasmani atau rohani dimana perlu diperhatikan bahwa semua tindakan bersifat jasmani dan rohani, tetapi tekanannya berbeda-beda.
Sementara George A. Steiner dan John F. Steiner mendefinisikan pekerjaan sebagai usaha yang berkelanjutan dan direncanakan untuk menghasilkan suatu yang bernilai atau bermanfaat bagi orang lain. Dengan demikian apapun jenis pekerjaan bertujuan untuk menghasilkan sesuatu guna memenuhi kebutuhan manusia.
Rasulullah bersabda : “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa memberi kebaikkan bagi manusia lain”.
Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, karena kebutuhannya tidak selalu tersedia dalam alam. Karena itu, bekerja sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.
Apresiasi terhadap pekerjaan itu sejalan dengan ajaran Islam. Apresiasi Islam terhadap pekerja dan pekerjaan tidak hanya terlihat dalam ajaran normatif agama ini, tetapi juga dibuktikan dalam sejarah. Dalam sejarah Islam apresiasi terhadap pekerja dan pekerjaan diawali dengan membebaskan mereka yang berstatus budak. Sebelum datangnya Islam dalam masyarakat Arab terdapat perbudakan, dimana ada orang-orang yang berstatus budak. Mereka dapat dimiliki dan diperjualbelikan seperti binatang.
Ketika Islam datang mereka diupayakan untuk bebas dan menjadi manusia terhormat seperti orang yang pernah memilikinya. Selanjutnya orang yang pernah menjadi budak berstatus sebagai pekerja. Dalam Islam pekerja sebagai “Mitra”, dan malah kalau bisa dianjurkan menjadi pemegang saham.
Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa Alqur’an dan Hadits memerintahkan kita kerja keras dalam hidup ini untuk mencapai kemakmuran, sekaligus mereka dapat melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam Alqur’an Surat An Najm : 39 yang artinya :
“Dan bahwa seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”
Ayat ini menjelaskan bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup ini adalah kerja keras. Kemajuan hidup sangat tergantung pada usaha. Makin sungguh-sungguh manusia bekerja, maka makin terbuka peluangnya untuk mencapai kemakmuran dalam hidup ini. Asumsi ini diperjelas oleh ayat lain :
Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan” (An Nisaa’:32)
Nah, ayat ini menjelaskan bahwa kehidupan dunia ini tidak mengenal perbedaan antara pria dan wanita, warna kulit, antara orang beriman dan yang tidak beriman. Setiap orang akan memperoleh sesuai dengan ikhtiar yang dia lakukan. Siapa yang bekerja keras kemungkinan besar akan memperoleh lebih banyak rezeki dibanding dengan mereka yang malas. Tentang ini masih banyak ayat-ayat Alqur’an yang berbicara.
Dalam Islam, konsep etos kerja dapat dilihat pada ajaran-ajaran dan sikap-sikap sufistik seperti Optimisme, Istiqomah, Sabar, Ikhlas, Ridha, Qana’ah, Taqwa, Takut, Tawakal, Tobat, Zuhud, Wara’, Syukur, Cinta, Rindu, Shidiq, Syaja’ah, Takdir, Malu, Wirid, Zikir, Do’a, Tafakur, Uzla, Kemiskinan dan kematian. (bersambung)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar