Selasa, 29 Januari 2013

Kadinkes Padang Pariaman : Pelayanan Prima Itu Tidak Harus dengan Biaya Tinggi

dr. H. Zunirman (Kadinkes Kab. Padang Pariaman)

Yankesmas.com : Pada tanggal 11 Oktober 2012 telah dilaksanakan pertemuan dengan materi Pelayanan Prima di Puskesmas dijajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, dalam pertemuan ini dihadiri oleh Pimpinan dan Kepala Tata Usaha Puskesmas se Kabupaten Padang Pariaman.

Tujuan dari kegiatan ini agar Puskesmas – Puskesmas di Kabupaten Padang Pariaman mampu memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada masyarakat/ konsumen Puskesmas.

Untuk tahap awal yang diundang adalah pimpinan dan kepala tata usaha Puskesmas dengan harapan dapat mensosialisasikan materi yang diberikan kepada staf dan pegawai dan bidan desa di wilayah Puskesmas.

Juga ada yang berpendapat Pelayanan Prima itu tidak akan tercapai karena pembiyaan di Puskesmas yang kurang, bagaimana pelayanan prima akan tercapai jika biaya operasional Puskesmas saja selalu kurang, pendapat yang seperti ini menganggap bahwa pelayanan prima itu adalah Money Oriented. Juga pernyataan ini sungguh tidak wajar keluar dari seorang pimpinan Puskesmas. Kalau seorang pimpinan Puskesmas berpaham seperti ini berarti mereka meyakini bahwa dibawah kepemimpinan dia Puskesmas tidak akan mampu memberikan pelayanan prima yang menjadi tuntutan zaman maka pimpinan seperti ini SEBAIKNYA MUNDUR SAJA karena tidak akan mampu memberikan perubahan Pelayanan Puskesmas kearah yang lebih baik.

Mari kita buka mata hati kita, Pelayanan Prima adalah pelayanan yang menyenangkan sehingga pasien yang kita layani memiliki perasaan puas. Prinsip dari pelayanan prima meliputi : (1). sikap (attitude) seperti melayani pasien dengan berpakaian sopan dan serasi, melayani pasien dengan berfikiran positif, sehat dan logis, melayani pasien dengan sikap menghargai. (2). Perhatian (attention) seperti mendegarkan dan memahami secara sungguh-sungguh keluhan pasien, mengamati dan menghargai prilaku pasien, mencurahkan perhatian penuh kepada pasien. (3). Tindakan (action) seperti mencatat keluhan pasien, memberikan solusi dari keluhan pasien dan sebagainya. Sehingga bila prinsip itu semua dilaksanakan dengan baik akan timbul rasa menyenangkan bagi pasien. Berbicara menyenangkan adalah bicara perasaan, bathin. Nah, apabila kita melayani masyarakat (pasien) dengan 3 S saja (salam, senyum, sapa) sehingga pada pasien yang kita layani ada rasa senang, tentram, nyaman, bukankah itu sudah merupakan pelayanan prima???. Pelayanan yang cepat, tepat serta tersedianya informasi yang cukup di Puskesmas tentang pelayanan yang diberikan bukankah itu bentuk pelayanan prima??? Sebagai PNS hadir di Puskesmas tepat waktu sehingga bukan pasien yang datang duluan dan menunggu kita bukankah itu bentuk pelayanan yang menyenangkan???. Apakah 3 S (salam, senyum, sapa), pelayanan yang cepat, tepat, tersedianya informasi pelayanan yang akan diberikan serta hadir di Puskesmas sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan, bersikap yang baik dalam memberikan pelayanan, memberikan perhatian penuh terhadap pasien, serta memberikan solusi dan konsultasi terhadap pasien  harus dengan uang yang banyak????. Mari fikir kembali!

Pelayanan prima hanya bisa diberikan oleh orang-orang yang memiliki kesadaran. Menurut Bloom Kesadaran tidak akan timbul begitu saja tanpa ada pengetahuan, sikap dan tindakan.
Pengetahuan seseorang terhadap pelayanan prima akan menimbulkan rasa ingin tahu apakah pelayanan prima tersebut, memahami pelayanan prima, menganalisa apa itu pelayanan prima, serta melakukan evaluasi terhadap pelayanan prima itu sendiri sehingga diketahui dampak baik atau buruknya dari pelayanan prima itu jika diaplikasikan.

Seseorang yang telah memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan prima akan lahir pada dirinya sikap. Dari sikap tersebut dia akan menerima, merespon, menghargai serta bertanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan prima. Sebaliknya apabila seseorang tidak memiliki pengetahuan yang baik terhadap pelayanan prima maka sikap yang akan timbul pada dirinya adalah rasa pesimis untuk melaksanakan pelayanan prima.

Pengetahuan dan sikap yang baik terhadap pelayanan prima akan melahirkan tindakan, dengan tindakan tersebutlah akan lahir pandangan-pandangan, respon terpimpin, membuat mekanisme pelayanan sehingga dia akan mengadopsi kebiasaan untuk memberikan pelayanan yang baik, memuaskan dan menyenangkan.

Oleh karena kurangnya pemahaman pimpinan Puskesmas terhadap konsep pelayanan prima, maka dinas kesehatan berusaha untuk menganggarkan biaya pertemuan untuk membekali Puskesmas yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat agar mampu memahami konsep pelayanan prima tersebut dengan baik.

Sekali lagi disampaikan kepada pimpinan Puskesmas agar mau belajar apakah itu pelayanan prima yang hakiki agar dapat diterapkan dalam melayani masyarakat di Puskesmas. Terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar